Friday, February 2, 2007

Putra Daerah Asli Kalimantan Timur adalah kumpulan orang hutan yang bodoh alias bungul bin bego!

Mau tau alasannya?

Suatu hari saya duduk2 di depan jurusan teknik Unhas, Makassar, ketika sedang ngomong2 soal Kaltim teman saya nyeletuk. “Kaltim itu daerah tak berpenghuni” Saya hanya tersenyum, dalam hati, sangat meusuk. Apa mau dikata, begitulah kenyataan. Mau dibilang ada orang, tidak kelihatan perannya.

*

Jalan2lah keliling jawa, engkau dapati semua kepala daerah dari RT sampai Gubernur dipimpin orang sesukunya. Berkelilinglah di Sulsel/bugis, mana mau mereka dipimpin orang luar alias pendatang. Tapi lihatlah di Kaltim, dari kepala RT sampai Gubernur nyaris dipimpin oleh para pendatang. Siapa tuan rumah siapa pendatang? Bungul jar orang Banjar.

*

Kalau anda mau jadi dosen di Unmul, sebut ‘saya orang Bugis’, anda akan sangat cepat jadi dosen. Kalau bilang ‘saya orang jawa’, akan cepat jadi dosen. Tapi kalau bilang ‘saya orang dayak/kutai/berau..’, anda akan dipertimbangkan seketat2nya untuk jadi dosen. Malahan ada fakultas yang mengkapling semua dosen dan staf TU nya orang Sulsel. Mampus lu orang Kaltim!

*

Ketika di Makassar saya ketemu ketua yayasan Wajo, membantu pelajar dan mahasiswa Wajo dengan memberi beasiswa, karena dia mengira saya orang Sulsel, dia pun bekesah bahwa, sumber beasiswa yang diberikan ke orang-orang Wajo berasal dari Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim. Jadi pajak dan retribusi dan kekayaan alam kita untuk membuat orang Wajo pintar (membiayai), yang notabene tidak ada hubungannya dengan pembangunan di Kaltim. Nah ini baru yang ketahuan, yang nda ketahuan duit Kaltim yang lari ke Sulsel dan Jawa lebih dahsyat lagi….

*

Seorang ketua alumni kampus di Makassar (cabang Kaltim, IKA **** daerah Kaltim) bercerita kepada saya (mengira saya orang sulsel karena tau saya anak Unhas), bahwa ia dapat anggaran 50 juta dari DPRD Kaltim, sedangkan IKA unmul saja cuma dapat 15 juta. Bungul banarrrrrrrrr ikam sammunyaan….

*

Lihatlah ketua DPRD Kaltim (Herlan), Walikota Samarinda (Amin), Gubernur Kaltim (Suwarna), walikota Balikpapan (Imdad), Walikota Bontang (Sofyan), dll….mereka pendatang dan menguasai jabatan strategis…sementara tokoh-tokoh putra daerah hanya menjadi wakil di rumah sendiri….Luas biasa goblok orang Kaltim ini…Tidak punya harga diri…

*

Dalam pemilihan presiden, di jawa ada sebuah prinsip, tidak mau dipimpin selain orang Jawa…nah jadi kita hanya sapi perahan kan…temannya Irian Jaya, kalo Irja wajar, jauh dari pusat, enak dikangkangi…Kaltim di tengah nusantara, tapi hidungnya begitu mudah dicocok kayak sapi…

*

Coba jalan2 keliling Sulsel, dari Makassar naik ke utara 500 km Pare2, Wajo sampai Palopo, turun ke Selatan 400 km sampai Bulukumba ke barat lagi 250 km sampai Takalar, naik lagi ke utara kembali ke makassar 100 km, Anda akan mendapati jalan yang mulus dan hampir tidak ada lobang2/hancur. Bahkan di pedalaman Bantaeng ketinggian 1000 meter, saya mendapati jalan aspal yang halus, gila! Bahkan tepat di tengah Sulsel, perbatasan Pangkep dan Bone, jalanan aspal rapi dan baik! Tapi lihatlah di ibukota Kaltim, Samarinda, jalanannya hancur2, baru keluar menuju Bontang, gila hancurnya!!!!! Ini yang dibilang propinsi kaya? Duitnya lari kemana? Kepala PUnya orang apa? Kalaupun orang Kaltim, SDMnya bobrok!

*

Lihat juga Tenggarong, SDA luar biasa, tapi SDM? Kabupaten terkaya? Lihatlah infrasturkturnya, jalanan dan bangunan. Memprihatinkan!

*

Perbandingan alumni PT Sulsel dengan Kaltim 10 : 1. Dengan Jawa Barat 1 : 14. Jadi kalau ada kebijakan miring, yang kritis di Sulsel ada 10 orang, di Jabar 14 orang dan di Kaltim cuman 1 yang protes. 1 orang mau bangun Kaltim, dikeroyok orang pintar dari Jawa dan Sulsel, mampus loe. Betapa tidak sekolah di pedalaman Kaltim menyedihkan, karena jalanan saja tidak ada!

*

Di Balikpapan dibangun patung besar Jend.Soedirman, di markas TNI ada patung dewanya orang Jawa. Memangnya Kaltim tidak punya pejuang kemerdekaan? Memangnya Pak Soedirman pernah berjuang di Balikpapan? Nah loe

...

Sudah tau dijajah pendatang, masih bertengkar dengan saudara sendiri. Bego kan!